Alhamdulillah Ya Allah atas rejekiMu...

Rejeki itu dari Allah, semata-mata dari Allah. Diberikan kepada siapa-siapa yang Ia kehendaki. Tugas manusia memang berusaha, tetapi tetap Allah yang menentukan. Menentukan seberapa banyak bagian rejeki setiap ummat-Nya, dan kapan saat yang tepat untuk diberikan.

Rejeki itu bukan melulu berupa materi. Rejeki itu bukan cuma diukur dari gaji yang besar. Bukan. Tentu bukan. Masih sangat-sangat-sangaaaaatttt banyak nikmat-Nya yang tercurah yang bahkan harganya jauh-jauh-jauh melebihi seluruh materi yang bisa kita bayangkan...

Dilahirkan di keluarga yang selalu mendukung, itu sudah pasti rejeki. Dapat kesempatan kuliah sampai setinggi ini, itu juga rejeki. Lulus cepet karena dapat pembimbing tesis yang super duper baik, Alhamdulillah itu rejeki. Akhirnya dapat kesempatan kerja yang sesuai cita-cita, Ya Allah.. Alhamdulillah ini rejeki saya. Bisa berkarya, berbagi ilmu, memberikan manfaat untuk orang lain, tentu tak semua orang seberuntung ini. Punya mahasiswa yang ‘memaksa’ untuk terus-terus-terus belajar dan menggali lagi ilmu, Alhamdulillah itu juga rejeki. Bisa bertemu, berkenalan, dan bekerja sama dengan orang-orang yang se-visi, yang menyenangkan dan baik, sungguh suatu anugerah bagi saya. Sehat wal afiat, dan di-jam segini (7.39 pm) sudah bisa nyantai di kos yang nyaman sambil makan gado-gado dan persiapan nonton dorama, sudah tentu itu nikmatnya rejeki… Punya jam kerja fleksibel, yang bisa pulang kapanpun asal tugas sudah beres—sehingga hari Jumat insya Allah nggak perlu ngampus dan bisa langsung pulang, Tuhan.. itupun pasti juga rejekiMu untukku…

Alhamdulillah….

Hmmmm… kurang apa lagi aku ini, kenapa masih seringkali mengeluh, menghela nafas panjang. Astaghfirullah..

Allah.. hampir selalu Kau berikan apa yang kupinta. Hampir selalu, karena sering kali Kau ganti dengan yang lebih baik pada saat yang tepat—walaupun di awal kadang aku tak menyadarinya...

Lalu.. mau minta apa lagi aku?? Malu. Sungguh malu.

Alhamdulillah ya Allah atas rejeki dan nikmatMu hari ini.. atas nikmat dan rejekiMu di hari-hari kemarin.. atas nikmat dan rejekiMu semenjak nafasku hadir di dunia ini…

Maha Besar Engkau dengan segala kuasaMu..

Rejeki itu dari Allah, semata-mata dari Allah. Diberikan kepada siapa-siapa yang Ia kehendaki. Tugas manusia memang berusaha, tetapi tetap Allah yang menentukan. Menentukan seberapa banyak bagian rejeki setiap ummat-Nya, dan kapan saat yang tepat untuk diberikan.

Rejeki itu bukan melulu berupa materi. Rejeki itu bukan cuma diukur dari gaji yang besar. Bukan. Tentu bukan. Masih sangat-sangat-sangaaaaatttt banyak nikmat-Nya yang tercurah yang bahkan harganya jauh-jauh-jauh melebihi seluruh materi yang bisa kita bayangkan...

Dilahirkan di keluarga yang selalu mendukung, itu sudah pasti rejeki. Dapat kesempatan kuliah sampai setinggi ini, itu juga rejeki. Lulus cepet karena dapat pembimbing tesis yang super duper baik, Alhamdulillah itu rejeki. Akhirnya dapat kesempatan kerja yang sesuai cita-cita, Ya Allah.. Alhamdulillah ini rejeki saya. Bisa berkarya, berbagi ilmu, memberikan manfaat untuk orang lain, tentu tak semua orang seberuntung ini. Punya mahasiswa yang ‘memaksa’ untuk terus-terus-terus belajar dan menggali lagi ilmu, Alhamdulillah itu juga rejeki. Bisa bertemu, berkenalan, dan bekerja sama dengan orang-orang yang se-visi, yang menyenangkan dan baik, sungguh suatu anugerah bagi saya. Sehat wal afiat, dan di-jam segini (7.39 pm) sudah bisa nyantai di kos yang nyaman sambil makan gado-gado dan persiapan nonton dorama, sudah tentu itu nikmatnya rejeki… Punya jam kerja fleksibel, yang bisa pulang kapanpun asal tugas sudah beres—sehingga hari Jumat insya Allah nggak perlu ngampus dan bisa langsung pulang, Tuhan.. itupun pasti juga rejekiMu untukku…

Alhamdulillah….

Hmmmm… kurang apa lagi aku ini, kenapa masih seringkali mengeluh, menghela nafas panjang. Astaghfirullah..

Allah.. hampir selalu Kau berikan apa yang kupinta. Hampir selalu, karena sering kali Kau ganti dengan yang lebih baik pada saat yang tepat—walaupun di awal kadang aku tak menyadarinya...

Lalu.. mau minta apa lagi aku?? Malu. Sungguh malu.

Alhamdulillah ya Allah atas rejeki dan nikmatMu hari ini.. atas nikmat dan rejekiMu di hari-hari kemarin.. atas nikmat dan rejekiMu semenjak nafasku hadir di dunia ini…

Maha Besar Engkau dengan segala kuasaMu..

0 comments:

Posting Komentar